“Aku
insyaAllah mau nikah mudah..”kataku kepada orang-orang.
“Hah?
Seriusan? Habis lulus kuliah kamu langsung mau nikah?”tanya si A sambil
membelakan mata. “Kalau ntar hamil gimana?? Kamu gak kerja dulu?”tanya si B
sambil nyolek-nyolek lenganku. Si C mulutnya berbusa saking kagetnya (Oke ini
aku melebay).
Kalimat-kalimat
di atas adalah reaksi yang sering aku dapatkan ketika aku menceritakan tentang
keinginanku buat nikah muda, teman-teman dekat bahkan keluargaku sendiri pun
banyak yang sangat terkejut dengan keputusanku untuk melepas masa lajang
secepat mungkin. “Kenapa sih terburu-buru?? Emang udah mikirin dengan matang
apa??! Kamu tu baru 22 tahun!” begitulah yang sering ada di benak mereka.
Kepada orang-orang tertentu yang dekat denganku, aku sih berkenan untuk
menjelaskan kenapa aku mau nikah muda. Karena penting bagiku membuat mereka
jangan sampai berfikiran miring tentang aku dan pasanganku. So, disini aku
pengen aja menjelaskan tentang keinginanku untuk menikah muda. Apalagi sekarang
lagi hits kan ya pro dan kontra nikah muda di kalangan anak udztad (uhuk!), nanti
dikiranya aku ikut-ikutan pula, padahal enggak, loh!
1. Ingin menjadi lebih dekat dengan Allah
Oke,
analoginya sih gini ya… Aku kan udah pacaran lumayan lama nih sama si calon,
dari awal sih kita tau nih pacaran itu dilarang sama Allah, tapi kita babat
aja, habisnya gak mau kehilangan satu sama lain kalau nggak ada status yang
jelas (mind set nya aja waktu itu udah salah kan?!). Tapi pada
akhirnya, dia,( iya, dia duluan!) yang sadar bahwa kita harus nikah secepatnya,
karena nggak baik terus-terusan dalam hubungan seperti ini. Lebih banyak
dosanya dari pada berkahnya.
Singkat
cerita, aku pun awalnya sangat ragu dan tidak mau, tawar menawar terjadi
disitu. Tapi pada akhirnya, setelah aku menelah hidupku (Cielaahh..), aku sadar
bahwa hidupku ini perlu aku hadapi dengan dukungan penuh dari Allah. Gimana ya,
banyak gitu loh menurutku urusan duniawi yang aku butuh selesaikan dengan
bantuan Allah. Lah terus logikanya, gimana mau dibantuin sama Allah lah wong
masih ngelakuin hal yang dilarang sama dia (Allahualam, mungkin logikaku salah,
memang kalau mau berlogika terhadap mahluk paling tinggi, yaitu Allah, itu
kadang ga bener, tapi selagi logikaku baik, aku percaya aja). Jadinya, kita mau
nikah muda, karena kita mau bareng-bereng saling mendekatkan diri dengan Allah.
Kan lebih baik berdua tu dari pada sendirian biar gak kesepian, biar ada yang
ngingetin terus. (Hati-hati, kalimat ini bahaya bagi lajang-lajang diluar sana
:p).
2. Aku yakin sama pasanganku
Aku?
Diingetin bahwa hidup setelah nikah itu enggak selalu manis? Hahahaha… ups!
(malah kebawa iklan Pantene). So, aku sudah seriiing sekali diingetin bahwa
hidup setelah nikah itu gak semuanya seindah seperti kisah-kisah Princess di
Disney. Mereka khawatir aku mau menikah hanya karena alasan ‘Aku cinta dia! Aku
mau hidup bersamanya karena aku mau bahagia!’, begitu.. Padahal, iya sih,
bener, gitu aja alasannya, hahaha. Tetapi, gini loh.. Aku memang mau menikah
tentu saja karena aku yakin bakal bahagia sama dia, sama orang yang aku pilih.
Lah, terus kaAlau ada masalah, tetep bahagia gitu? Ya iya sih, aku kan bukan
cenayang ya, aku juga orangnya insecure loh, aku khawatir kejadian-kejadian
jelek yang bakal terjadi kalau aku sudah menikah. Masalah keuangan,
ketidak-cocokan, masalah beda prinsip, banyak hal lain yang mungkin terjadi
setelah menikah yang mungkin bikin kita berantem. But, it’s okay. Aku itu modal
percaya, bahwa mau sesulit apapun kondisinya, aku yakin aku bakalan tetap bisa
saling mendukung. Aku yakin bahwa dia dan aku sama-sama pekerja keras, yang
punya mental logam merkuri (oke, asal kalian tau, logam merkuri itu logam yang
gampang meleleh, hahahha,), dimana aku yakin bahwa dalam keadaan susah pun kita
enggak akan jadi orang yang berubah, dan tetap bakalan mau cari solusi
bareng-bareng. Ya, itu juga hasil dari 5 tahun sudah mengenal calon pasangan.
Sudah tau baik dan buruknya karakter dia. Secara kesulurahan, aku yakin
dengannya. Katanya sih dia juga yakin aku bakal jadi calon isitri yang baik,
ehehehe.
3. Ada jalan
Yups,
setelah aku ngalur ngidul jelasin ke keluarga, dan diapun menjelaskan ke
keluarganya. Allhamdulillah keluarga menyetujui dengan keputusan kita. Aku
anggap itu adalah good sign dari Allah, bahwa Dia juga meridhoi rencana kita.
Semakin kita mantep, semakin terbuka jalan menuju kesana. Aku percaya itu
adalah kode untuk terus maju.
Jadi, seperti itulah saudara-saudara, 3 alasan utama kenapa aku punya keinginan untuk menikah muda. Sebenarnya, alasan yang paling kuat adalah nomor 1, sih. Kita mau menjadi semakin baik bersama di jalan Allah. Kita rasa bahwa satu sama lain adalah pasangan yang tepat untuk kita. Rasa-rasanya sih, udah banyak kesamaan, jadi ngerasanya jodoh gitu. Jodoh kan harus dijemput, makanya mau dijemput melalui jalur pernikahan, pernikahan adalah InsyaAllah jalur yang penuh berkah. Semoga memang bener bahwa Allah sudah menjodohkan kita, melalui berbagai macam jalur, akhirnya dipertemukan. Aaamin..