“Tak ada yang bisa menggatikan
keuletan. Bakat juga tidak; orang yang berbakat yang tidak pernah sukses adalah
hal yang lumrah. Kejeniusan juga tidak; orang pandai yang tidak memperoleh
apa-apa sudah nyaris menjadi kata-kata mutiara. Pendidikan juga tidak; dunia
sudah penuh dengan pengangguran berpendidikan. Keuletan dan keteguhanlah yang
paling berkuasa. Slogan ‘jangan menyerah’ telah dan selalu memecahkan masalah
yang dihadapi manusia”
Kutipan di atas adalah pernyataan dari
Calvin Coolidge yang aku salin dari sebuah novel yang baru saja aku baca. Main
ke rumah temen SMA membuatku jadi tertarik untuk membaca novel yang dulu pernah
membuatku terkesima waktu dibaca zaman SMA. Sekarang aku sedang bergelut untuk
menyandang title sarjana, usiaku 21
tahun. Aku sudah hobi membaca cerita fiksi sejak zaman SD, hingga sekarang pun
masih sering membaca, tapi kadang tidak ada waktu aja jadinya satu buku sebulan
aja itu udah amazing! Jadiiii hasil
main dari rumah temen SMA adalah sebuah novel pinjaman yang judulnya ‘Confeito’,
waktu usiaku 15 atau 16 tahun, membaca novel ini membuatku terkesima. Lalu
penasaran, mau baca lagi sekarang, efeknya gimana ya? Well, beginilah responku
setelah menghabisnya waktu 2 jam membaca. Ohya, sebelumnya aku kasih sedikit
alur ceritanya ya, janji deh ngga bakal spoiler *0*.
Penulis : Windhy Puspitadewi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Cetakan pertama, Mei 2005
Tebal : 210 halaman
ISBN : 979-22-1362-7
Confeito
bercerita tentang 5 sahabat yang bertemu semasa ospek jurusan. Kelompok sahabat
itu bisa dikatakan ‘geng’. Bukan geng yang ada peraturan mengikat dan perjanjian-perjanjian
yang konyol, tapi aku katakan geng karena memang mereka sering bersama,
menyatakan diri mereka teman sejati yang harus saling berbagi dan membantu,
pokoknya nempel terus deh kayak amplop dan prangko.
Geng itu terdiri dari 1 orang perempuan
bernama Hana, cewek cuek yang tidak begitu cantik, berkarakter unik, punya
impian menjadi penulis yang terpaksa masuk jurusan teknik mesin karena suruhan
sang ayah. Empat orang lainnya adalah Leo, Seta, Ridwan dan Angga. Seta si kutu
buku yang sangat pintar, Angga si loverboy
yang tengah bergelut dengan hubungan percintaanya,Ridwan si borjouis yang sering gonta ganti pacar
dan Leo si bijak yang ternyata menyembunyikan jati diri aslinya.
Dalam Confeito,
5 sahabat tersebut mengalami berbagai macam masalah yang akhirnya membuat
mereka menemukan hikmah dari masalah tersebut dan terlahir menjadi pribadi yang
lebih baik. Yang aku suka dari Confeito adalah cara penulis membuat character development yang smooth, tidak terlalu ringan namun tidak
terlalu berat. Plotnya memang sangat mudah ditebak, walaupun demikian,
penulis yang aku yakin memiliki intelegensi yang tinggi berhasil menyajikan
dialog-dialog cerdas yang berhasil mengimbangi kesederhanaan alur cerita.
Beberapa
kutipan-kutipan bijak, syair, puisi, lirik lagu banyak disajikan disini.
Membuat pembaca bertambah pengetahuannya. Sesuai dengan moto penulis ‘Bacalah
buku yang tidak hanya menghibur, tapi yang dapat menambah pengetahuanmu’,
Confeito berhasil menambah pengetahuanku sekaligus menghibur. Dari awal sih aku
memang sudah tidak berekspetasi untuk membaca plot dengan alur yang rumit
ketika meminjam Confeito, karena aku tau Confeito dikategorikan kedalam ‘Teenlit’,
rasanya ingin menjadi remaja lagi, makanya membaca novel remaja, ahay…
Kesanku?
Aku masih sagat terhibur dan tersentuh setelah membaca Confeito. Nilai yang
disampaikan masih membuat orang seusiaku berhasil termenung. Go ahead call me childish atau apadeh,
tapi no, no, no! I don’t care, hehe. Keruwetan
proses mendewasakan diri ternyata perlu diimbangi dengan kegiatan-kegiatan
ringan yang menyegarkan, I’m just trying not
to losing the teenager side inside of me. Biar masih bisa berfikir ringan
gitu deh, huehuheuheu.
Overall, this book is very recommended terutama
untuk anak-anak remaja yang sedang mencari jati diri dan bolehlah untuk para
orang dewasa (atau merasa sudah dewasa) untuk, yaah.. membaca sesuatu sambil
bersantai dengan segelas teh hangat. I
won’t say that this book will change your life, tapi melihat banyaknya
hiburan remaja yang nyeleweng sekarang ini, aku rasa novel-novel mendidik
seperti ini harus lebih dikenalkan lagi kepada remaja-remaja karena dapat
memberikan dampak atau perubahan yang sangat positif ke dalam hidup mereka.
Oke, sekian review Confeito, aku harap
review ini memberikan informasi bagi kalian para pembaca blogku ini~ Selamat
membaca wahai bookworm!