Apa yang Allah SWT janjikan
terhadap seorang hamba yang mematikan harapannya agar bisa mendapat Ridho –Nya?
Ya Allah, tiada ada yang berkuasa
atas hati ke dua anak manusia kecuali Engkau.
Tiada ada yang tahu jalan hati
manusia kecuali Engkau.
Tiada ada yang bisa menyatukan
kedua anak manusia kecuali Engkau atas izin-Mu.
Apa yang patut hamba harapkan dari
kebahagiaan atas nama cinta jika Engkau memurkai?
Apa yang patut hamba beri jika sesungguhnya
aku hamba memiliki apa-apa?
Ya Allah, Engkaulah yang dapat
membolak-balikan hati manusia. Kau buat orang yang membenci jadi mencinta dan
orang yang mencinta jadi membenci. Kau buat seorang yang begitu keji menjadi
begitu lembut dan kau ampuni dosa-dosanya terdahulu.
Apa kah hamba patut berharap untuk
bisa hidup dengan cinta yang setiap hari hati hamba rindukan? Cinta kepada anak
manusia? Ataukah Engkau cemburu terhadap cinta hamba yang ternyata tak patut
dan belum waktunya?
Ya Allah, setiap kali hamba gelisah
akan ini, saat itu lah hamba artikan sebagai sebuah peringatan dan nasihat
dari-Mu. Bahwa selayaknya hamba tak begini.
Tiap kali masih ada rasa bersalah
dan risau di hati hamba, hamba bersyukur karena perasaan bersalah dalam
melakukan dosa itu merupakan sebuah nikmat. Berarti hati hamba belum membatu
karena biasa saja saat melakukan dosa.
Sungguh apakah dengan mengharapkan
ridho-Mu walau dengan kemurkaan manusia akan membawa hamba kepada kebaikan yang
hakiki?
Apakah air mata ini merupakan
sebuah kesedihan dan kerapuhan?
Hanya karena Engkaulah hamba kuat, dan hanya kepadamulah hamba berserah diri.
Hanya karena Engkaulah hamba kuat, dan hanya kepadamulah hamba berserah diri.
No comments:
Post a Comment