Saturday, April 5, 2014

Evaluasi diri

Sedih rasanya, sebagai manusia, jika lalai menjaga dan merawat kucing-kucing peliharaan..
Bingung gimana menjaga kesehatan mereka...
Padahal budget untuk melihara sedikit..
Punya uang sendiri untuk membawa mereka ke dokter dan perawatan kesehatan yang memadai juga belum..
Memberi makan yang bergizi dan sehat juga tidak bisa..
Ketika mereka sakit, sedih rasanya..
Melihat mereka lemes nggak berdaya..
Melihat mereka mendadak kurus dan tidak bersemangat..
Rasa-rasanya tuh hati ini kayak teriris..
Gagal menjaga mereka agar tetap sehat..
Gagal memberikan mereka kehidupan yang layak..
Merasa sangat tidak bertanggung jawab.
Sedih sekali...

Sedih ini juga sama ketika melihat adik-adik ku sedang sakit dan terluka hatinya..
Sedang lemah semangatnya ketika mendapatkan kesulitan..
Menjadi kakak atau pemelihara yang tidak bisa becus memberikan yang terbaik..
Buat apa aku sibuk menjadi organisator dan akademika yang sukses jika dalam merangkul dan menjaga orang-orang yang aku sayangi aku gagal?
Buat apa sukses di tangan jika orang-orang terdekat merasa terabaikan?
hhhaah...

Get well soon kucing-kucingku tersayang..
Good luck dan lancar UN SMP nya adikku...
Semoga naik kelas rapot nya bagus adik bungsu..
Lancar bisnis barunya Mama..
Semoga diberikan kemudahan peluang usaha buat Papa...
Aamiin..

Analyze

“Tak perduli sebesar apapun amanah yang kamu emban
Asal kamu  tetap dengan ikhlas mengemban amanah itu dan tidak mengkhianatinya
Walau tak ada satupun yang tau sebesar apa pegorbanan dan keikhlasanmu
Tapi percayalah bahwa Allah  SWT tau dengan pasti sebesar apa itu
Percayalah bahwa tak ada sesuatu yang sia-sia dan Allah tersenyum melihatmu berjuang”

Pada 16-17 Desember 2013 di ruang T2.01 diadakan Musyawarah Besar LSiS tahun 2013.
Aku nggak akan membahas apa saja yang dibahas selama Mubes itu, tapi aku ingin mengutarakan, bagaimana perasaanku terhadap Mubes tersebut dan khususnya terhadap LSiS.
Aku menjadi faham betul bahwa dalam lingkaran kecil LSiS ini saja, begitu ragamnya orang-orang yang di dalamnya. Begitu ragamnya buah ide dan pemikiran dari tiap orang. Begitu ragamnya pandangan dan mind site mereka.
Luar biasa sekali pengalaman yang Aku dapat selama ini, selama mengikuti organisasi dan segala macam kegiatan-kegiatan yang ada. Aku menjadi kenal dengan banyak tipe orang, bagaimana pemikiran orang lain, bagaimana sikap tindakan banyak orang. Sungguh, semakin Aku memperhatikan, berinteraksi, dan menganilis tiap orang pada kesempatan yang ada, aku menjadi menemukan banyak pelajaran dan cerminan. Aku menjadi lebih faham bahwa tiap orang itu sungguh berbeda, sedikit banyak tidak lah ada orang yang sama dengan kita. Pemikiran, pendapat, sikap, atau apalah yang lainnya. Banyak perbedaan pendapat, ideal yang menurut kita belum tentu ideal menurut orang lain. Bahkan ketika kita menganggap sesuatu itu begitu pas dan tepatnya untuk menjadi suatu kerja nyata, belum tentu rencana itu adalah rencana terbaik bagi orang lain, malah sangat mungkin bahwa buah ide kita itu merupakan suatu yang  sangat tidak ideal, dan sangat tidak pantas bagi orang lain.
Begitu banyak orang yang dengan bangga menyuarakan pendapat mereka, suara mereka, kritisi mereka terhadap suatu objek. Ada yang dengan lantang ingin mempertahankan pendapatnya bagaimanapun juga keadaanya, ada pula yang dengan lapang dada mau menelaah kembali dan mengikuti buah ide orang lain yang menurutnya lebih matang dan pantas bagi suatu objek itu.
Aku mengamati begitu banyak orang yang dengan tanpa lelah dan keluh memperjuangkan apa yang menurut mereka pantas diperjuangkan. Apa yang diperjuangka tiap orang juga tidaklah sama, prioritas dan motif dari suatu perjuangan juga tidak lah sama. Tidak lah bisa dipaksakan setiap orang untuk memperjuangkan hal yang sama dengan motif yang sama pula. Walau terlihat dari lapisan luar bahwa orang itu sama, namun saya yakin di dalamnya pasti berbeda, sedikit ataupun banyak.
Aspek lain yang aku amati selama ini adalah masalah kepempinan, aku sering sekali menerka, apa motif seseorang untuk menjadi seorang pemimpin, apa yang ingin mereka dapatkan atau apa yang ingin mereka berikan? Apa yang membuat mereka ingin atau mau menjadi pemimpin? Apa ada sesuatu dibalik itu?
Aku menyimpulkan sesuatu, bahwa menjadi seorag pemimpin tidaklah sama dengan seorang penguasa. Aku tidak ingin menjudge seseorang yang mecalonkan diri menjadi pemimpin, bahwa mereka itu adalah seseorang yang ingin menguasai.
Aku ambil saja kasus nyata dari apa yang sedang terjadi di dinamika kampus ku ini. Sedang marak sekali musim pemira. Pergantian cabinet-kabinet, pergantian pengurus harian, pada semua organisasi dan lembaga. Aku mengamati dan menerka-nerka, bahkan jika ada kesempatan, aku ingin bertanya langsung dengan calon pemimpin itu, apasih yang mereka ingin lakukan jika sudah menjadi pemimpin? Apa sih maksud dan tujuan kalian? Benarkan kalian ingin melayani? Sejujurnya tanpa ada dasar pencitraan, apasih motif dibalik semua ini?
Tidak, sungguh sama sekali tidak ada salahnya jika ada motif dibalik semua itu. Hanya saja, apakah kalian bisa menjadi seorang pemimpin yang mau berusaha dengan ikhlas dan penuh pengorbanan? Apakah siap untuk mengenyampingkan urusan pribadi, hasrat pribadi, atau  apapun itu yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan diri sang pemimpin? Karena sesekali pasti anda akan berhadapan dengan situasi dimana anda dituntut untuk itu.
Entah kenapa, apa yang aku amati selama ini sungguh beragam dan sangat menarik. Menjadi cerminan terhadap pribadi diri saya sendiri..
Ada orang yang begitu lembut dan begitu keras..
Ada orang yang kadang lembut kadang keras..
Ada orang yang begitu lantang atau begitu diam.
Ada orang yang kadang lantang dan kadang diam.
Tak ada yang salah atau benar menjadi seseorang pribadi berkarakter di dunia ini.
Tidak semua bisa terima dan juga tidak semua akan menolak.
Tidak semua bisa setuju dan tidak semua juga akan menentang.
Tidak ada yang ideal, tidak ada yang sempurna.
Maka tidak sama sekali ada gunanya jika kita membenci, memaki, mendendam atau merutuki itu.

Matahari memang tak selamanya bersinar cerah dan pelangi tak selalu ada.
Banyak sekali hal tak terduga yang akan kita hadapi.
Hal-hal ironis terjadi di depan mata, ada yang pilih diam ada yang pilih bertindak. Ada yang bertindak tanpa dukungan, ada yang mundur perlahan karena kurang dukungan.
Ada yang berjuang sendiri dengan sabar dan ikhlas, namun diinjak-injak oleh yang tak perduli.
Dunia itu hitam putih, dunia itu jelas bagiannya. Tak ada yang salah di dalam tiap bagian itu. Kau akan selalu menemukan bagian-bagian baru di dalam hitam putih tersebut. Dan kau akan sadar bahwa spectra warna putih itu pun adalah kumpulan dari warna-warni.
Kau tidak akan pernah tau seberapa kapasitasmu, seperti apa karaktermu, dan bagaimana tindakanmu sebelum kamu benar-benar tercebur kedalam suatu kondisi yang belum pernah sama sekali kamu sentuh.
Lembar demi lembar fase kehidupan akan selalu kamu tulisi dengan pena pengalaman dan perasaan.
Asamu kamu junjung, tanpa letih berjuang.