Wednesday, November 23, 2016

Akhirnya Pendadaran Lewat juga


Dalam kurang lebih satu minggu hingga pagi tadi, perasaan cemas tak karuan terus menghinggapi. Setiap orang pasti bisa menyadari itu, kecemasan tak bisa ditutupi dari raut wajah ini.
Tiga hari menjelang hari-H, tidur menjadi sulit, nafsu makan menurun, dan mengajar pun jadi sering tidak fokus. Menyadari bahwa banyak sekali kekurangan yang disebabkan karean kecerobohan membuatku semakin panas dingin tak karuan, apalagi dengan mengingat tipe penguji yang katanya ini dan itu. Semakin mules rasanya.

Namun, 10 jam yang lalu, suatu kemudahan dan kemurahan dilimpahkan kepada diriku. Selancar itu, seenteng itu, seringan itu. Allah Maha Baik. Maha Pemurah. Sungguh misterius. Tak sedikit pun bayang-bayang mengerikan yang jadi akhirnya menjadi kenyataan. Justru yang terjadi adalah kebalikannya.

Jika mau diingat-ingat, sungguh rasanya mungkin ini adalah berkah yang diberikan dari Allah atas usaha-usahaku yang entahlah dalam hal apa. Kadang aku menyadari, bahwa sesungguhnya Allah seringkali memberikan balasan bagi amal baik tanpa diduga sumbernya. Bisa jadi ketika kita menolong seseorang, balasan kebaikan yang kita dapatkan bukan dari ditololong orang lain, akan tetapi bisa dalam bentuk kebaikan lainnya bagi diri kita yang datang dari arah mana saja.

Pada intinya, saya sangat merasa diberikan keberuntungan pada hari ini. Dimana semesta seperti berkerja sama menciptakan suatu kondisi yang membuat saya diuntungkan. Allah menjawab doa saya dan doa dari orang-orang sekitar saya. Kemudahan itu saya dapatkan tidak lain karena dukungan orang-orang yang percaya pada saya ketika saya sama sekali merasa tidak berdaya.
Sesungguhnya, perjalanan hingga ke titik ini adalah suatu terapi bagi saya untuk berdamai dengan diri saya sendiri. Rasa cemas yang berlebihan dan rendah diri yang begitu parah menjadi tantangan paing berat yang saya hadapi selama ini. Membuat saya seringkali tidak maksimal dalam melakukan sesuatu.

Bagaimana akhirnya saya beberapa kali membongkar mind-set dan menyusun ulang kerangka pemikiran dari dasar satu persatu, akan tetapi seringkali hancur kembali dikarenakan satu dan dua hal. Bagaimana akhirnya mulai mengerti bedanya reasonable confident dengan sombong. Bagaimana akhirnya mengerti bahwa sesungguhnya manusia hanyalah bisa berusaha dan Allah yang menentukan. Bagaimana akhirnya paham bahwa kemampuan manusia amat sangat terbatas dalam mengatur apa yang akan terjadi dikemudian hari dalam hidupnya, sekeras-keras apapun berusaha, serapi-rapi apapun merencanakan, sesungguhnya faktor kehendak Allah adalah penentu segalannya.

Sesungguhnya sekecil apapun usaha tidak akan meninggalkanmu tanpa hasil. Percayalah mungkin tidak dalam bentuk yang kamu harapkan, tapi pasti diberikan hasil yang terbaik. Emas dalam bentuk cincin dan kalung adalah sama-sama perhiasan logam mulia. Perbedaan bentuk tetap menjadikan kedua benda itu merupakan benda yang berharga.

Terima kasih atas hari ini.
Salah satu bukti nyata bahwa Allah tak pernah meninggalkan hamba-Nya yang berharap.
Salah satu buki bahwa jika Allah berkehendak, maka apapun bisa terjadi.
Semoga ini awal untuk menuju langkah selanjutnya, menuju proses menjadi orang yang dapat menebar manfaat dengan keberadaannya.



Yogyakarta, H+11 jam sidang pendadaran.
Alhamdulillah unofficially bachelor degree of science.

Let’s enjoy the revision J