Thursday, November 29, 2012

Pertemuan Pertama

Entah lah apa yang direncanakan Allah SWT untuk ku..
DIA pertemukan aku denga seekor mahlukc ciptaannya yang begitu ringkih namun entah mengapa memikatku..
Pertama kali melihat mahluk itu, aku terkesima, dia berdiri diatas kedua kaki belakangnya dia melihat kearah datangnya aku dan kedua temanku yang sedang berniat mencari sarapan di fakultas pertanian UGM, namun langkahku terhenti dan dengan tergesa gesa aku menghampiri mahluk itu,kucing itu, yang dia tak menghindar saat aku berusaha menggendongnya.
"Aah.." aku terkejut, kucing itu kedua kaki depannya cacat, pantas saja dia berjalan terseok-seok dan dapat berdiri dengan kedua kaki belakangnya seperti kelinci. Namun dia begitu lucu, bulunya putih namun kusam dan kotor, ya wajar saja dia kucing liar yang tak terawat, matanya besar berwarna hitam ke abu abuan, menatapku ingin tahu, mungkin baru kali ini ada orang yang mau menggendongnya, mungkin banyak perlakuan tak pantas yang telah diterima nya selama ini.Lalu aku dan kedua temanku, Cendy dan Bulan, bertanya-tanya apakah gerangan yang telah terjadi pada kucing kecil ini, sehingga kedua kaki depannya menjadi seperti itu. Apakah cacat bawaan lahir? Atau...tulang kakinya patah karena sesuatu? Membayangkan dugaan aku bergidik, seperti apakah kesakitan yang kucing kecil itu rasakan? Padahal pada waktu itu aku perkirakan umurnya mungkin baru sekitar 3 atau 4 bulan. Sedangkan melihat dari bentuk fisiologi tubuhnya, sepertinya dia telah beradaptasi cukup lama dengan kedua kaki seperti itu. Dia sudah bisa berjalan dan bahkan meloncat. Aku terus saja menggendong kucing itu. Entah kenapa aku ingin sekali merawatnya. Aku kagum dan salut, subhanallah sekali. Kucing kecil itu bisa bertahan sampai sejauh ini. Aku ingin merawatnya hingga dia besar, sehat. Aku kagum melihat kelincahannya. Walau memiliki kekurangan, kucing itu tetap bersemangat bergerak kesana kemari, ya khas anak-anak lah.
Lalu setelah berdiskusi, Bulan mencetuskan panggilan untuk kucing itu, yaitu Cebi. Kepanjangan dari cat rabbit, hahaha. Pas sekali ya. Kami bertiga pun sepakat memanggilnya Cebi.
Setelah ebberapa menit duduk tidak jelas disitu, kami bertiga memutuskan untuk mencari makan di tempat lain, karena kantin FTP saat itu brlum semua buka. Kami pun memutuskan pergi ke kantin hukum. Selama perjalanan aku terus menggendong Cebi, dalam benakku aku bingung, bagaimana ya cara membawa Cebi ke rumah? Dan gimana ya apa diberi izin untuk metawat Cebi dirumah? Lalu tiba-tiba saja aku kepikiran untuk membawa Cebi ke rumah sakit dokter hewan Prof.Soeparwi. Cendy dan Bulan setuju untuk menemaniku kesana. Pada akhirnya kami makan di kantin fisipol.Aku membelikan Cebi sepotong ikan ukuran besar, dan Cebi menghabiskannya dengan lahap.Perutnya langsung menjadi buncit, dan selama perjalanan ke rumah sakit hewan, dia tertidur. Sesampainya dirumah sakit dan setelah diperiksa, dokter bilang bahwa Cebi tidak memiliki penyakit serius, dia hanya kekurangan nutrisi, mungkin saja juga cacingan, dan kutuan. Ya maklum namanya juga kucing liar.Setelah saya tanyakan tentang kakinya, dokter itu menjelaskan untuk kepastian lebih baik di rongent. Tapi dokter itu sempat bilang kemungkinan ini patah. Dan akan sulit untuk mengembalikan ke ke keadaan normal. Ya sudah lah, maaf ya Cebi aku tak punya biaya untuk merawatmu dengan perawatan medis yang mahal :(. Setelah itu Cebi disuntuik vitamin dan dibersihkan telinga dan hidungnya. Aku dibekali tips-tips serta  vitamin dan obat cacing untuk Cebi.
Setelah itu, terjadi kejadian yang konyol. Aku dengan teledornya membiarkan Cebi turun dari bangku dan dia akhirnya masuk ke bawah kulkas. Cebi yang tampaknya masih penakut, tak mengerti dipanggil dan dia tak mau keluar. Dengan bantuan seorang office boy dan apoteker disana, akhirnya Cebi mau keluar. Oh, sungguh malu dan sangat merepotkan! Aku berkali kali minta maaf dan berterima kasih kepada orang-orang yang menolongku tadi. Lalu kami berempat pun pulang (ohya, Diyan akhirnya ikutan kerumah sakit hewan). Setelah itu mereka bertiga mengantar Cebi kerumah, dan aku menyusul menggunakan sepeda.Oh ada kejadian yang tidak mengenakan disini, aku dimarahi oleh datok dan nenek. Dan belakangan aku tau kalau Cendy, Diyan dan Bulan juga kecipratan kemarahan nenekku. Aku menjadi sangat tidak enak :( Bantuan mereka sungguh sangat berarti. Dan mereka mendukungku merawat Cebi. :)
Kisah selanjutnya menyusul ya...

Cabi yang sedang tertidur pulas sekali

 
Ini dia kaki depan Cebi, bengkoknya tidak wajar





Sunday, March 4, 2012

Malam dan Siang

Di malam yang gelap tak berbintang dan di bawah awan temaram yang tak kunjung menghilang..
Kabut hiasi daun disemiliran sunyi...
Aku meliput lara di duka hati..
tak kunjung pergi ke biduan sang senja
Oh malam yang tak berdosa, hinakah aku tuh mengaggumi..
Tariklah aku kedalam kedamaianmu...
Aku lelah melihat kesemerawutan ini..
Tak lihat kah kau aku tenggelam?
Tak lihatkah kau aku bergelimang dosa dan duka

Raja siang kau terus hinggap di ambang dunia
Berputar mengikuti pola hidup
Membatasi apa yang harusnya tak berlebihan
Debu desah keluh kesah manusia
Kau hirup hiruk pikuk keramaian kota
Jemu tak jemu kau lirihkan suara siang
Oh siang, tolong aku..
Malam menutup matanya padaku
Jangan kau ikutan begitu...
Aku ini hina aku tau
Aku ini dusta aku mengerti
Tapi, beri aku satu arti dari kehidupan
Agar aku mengerti
Jiwaku akan mati jika tak ada sebongkah harapan
Jangan pupuskan senyumku aku mohon
hanya itu yang aku punya
aku mohon...
tarik aku ke pangkuanmu..

Wednesday, August 17, 2011

Missing them

Aku punya sahabat.
Banyak sahabat...
Ada cowok ada cewek
Kita sepakat menamai nya 15's besties
Ini bukan geng. Bukan juga semacam kelompok
Tapi Aku menggagap 14 orang itu udah sebagai saudaraku
Walau sempat ada terbesit rasa naksir, dsb.. Akhirnay aku sadar, aku dan Mereka itu memang cocoknya sebagai sahabat..
Aku punya banyak sahabat yan mengerti diriku..

Kalian lah yang membuatku semangat lagi
Kalian yang membuatku bisa bertahan sampe sekarang
Kalian ada di masa masa sulitku di Pontianak
Pas aku di Jogja juga kalian ada, di hatiku..
Kalau saat masa masa sulit itu kalian enggak ad buat aku, mungkin aku udah gak ada disini sekarang....

Aku sayang kalian..
Bertahun tahun kenal kalian semua membuat aku dekat banget dengan kalian..
Dari SD sampe sekarang.. Kalian teman sejati menurut aku..

Aku harap aku dan Kalian tak terpisahkan oleh siapa pun.. Sampe kapan pun..

Friday, September 24, 2010

HARAPAN




Well, 15 tahun hidup di dunia membuatku banyak sekali merasakan hal yang tak terduga dan begitu bewarna.Sangat menyentak jiwa, mengaduk perasaan, menghentak kepala, dan menyingkirkan akal sehat. Tidak, ini nggak cumin karena pacar, cinta, suka atau apalah. Ini tentang SEMUA. Keluarga, persahabatan, permusuhan, sosialisasi, dan yang lainnya. Tentang rasanya dicintai, disayangi, dikasihi, diperhatikan, di lindungi, di khianati, dibohongi, ditinggalkan, ditusuk dari belakang, atau yang lainnya. Entah apa yang harus kuhaturkan kepada Allah SWT akan pemberian berjuta perasaan yang dilimpahkan Beliau kepadaku. Apakah rasa syukur akan cinta atau protes akan sakit?


Awalnya menutup diri adalah tindakan defensifku untuk berlindung dari rasa sakit, seperti tidak mau terlalu mempercayai seseorang atau tidak terlalu menyukai seseorang. Kebaikan yang kulakukan kadang tak jarang di salahgunakan, tapi tak jarang juga aku bertemu dengan orang yang begitu mneghargai kebaikanku dengan sungguh-sungguh. Pernahkan, ada yang merasakan atau dengan sengaja menghayati nikamatnya mendapatkan ucapan terima kasih yang tulus dari mulut orang yang sudah kita bantu? Subhanallah, terima kasih.. Kata penuh makna yang di dalamnya terbungkus pahala dari menolong sesama. Namun apa yang harus kulakukan bila ada yag memanfaatkan dengan licik kebaikan yang kulakukan? Atau mengkhianati kepercayaan yang kuberikan? Hurt. Menyakitkan.


Seumur-umur sangat jarang aku merasakan sakit batin yang menusuk-nusuk. Jarang, sangat jarang. Karena tanpa sadar aku membatukan hatiku. Membatukan hatiku yang akhirnya malah membocorkan kelenjar air mataku untuk merebakkan lebih banyak air asin di permukaan pipiku. Ya Allah, haruskah aku percaya atau menyerahkan diri pada sesuatu yang belum pasti? Atau malah seharusnya aku membiarkan semuanya berjalan apa adanya. Nggak melawan, tanpa protes atau tanpa intrupsi? Hm, sakit batin itu sungguh menyiksa, ya, Ya Allah? Air mata jadi sering keluar, kepala sering berdenyut hebat, atau bahkan nafas yang sering tersengal-sengal? Pengen rasanya menghindari rasa sakit itu, karena sungguh menyiksa, Ya Allah  Sakit banget ..


Malam ini, aku iseng memerintahkan otakku untuk berangan- angan memikirkan hal yang janggal. Aku yang sering mengetahui apa yang dulunya tersembunyi, malah sakit hati atau kecewa. Aku bertanya, mana yang lebih baik? Mengetahui tetapi menyakitkan atau tidak tahu tetapi tidak sakit? Menurut pendapatku dan bila aku adalah aku, aku akan memilih tidak tahu dan tidak sakit. Di situ ada dua kata tidak, yang yaah memang bisa di bilang menghindari maslaah atau tidak berani mengambil resiko. Pengecut cilik. Tapi mau gimana lagi, sakit batin itu nggak enak banget. Menyakitkan, menyiksa, menghambat langkah dan pikiran. Membuntukan pikiran akal sehat. Menjadikan emosi dan perasaan sebagai raja, logika dan realita di kesampingkan. Di saat seseorang menderita sakit batin, dia akan menghitung tiap detiknya sebagai penyesalan dan kesedihan . Alhamdulillah bila kau orang yang easy going atau berlangkah ringan, tetapi sungguh sakit batin itu menyiksa banget.


Tapi di sisi lain, thanks buat sahabatku yg sudah menyumbangkan pedapatmu, disitu dia berkata “Tau walaupun itu menyakitkan, karena dengan begitu kita masih bisa punya harapan yang lebih baik setelah tau hal yang menyakitkan itu. Masih ada HARAPAN.”


See? Dia mengatakan ‘HARAPAN’. Sudah lama banget ya kata harapan itu tidak singgah di otakku, harapan, suatu hal yang menjadi angin sejuk di suatu kejerumusan. Harapan, titik terang yang di cari atau dinanti manusia untuk bisa lepas dari masalah. Harapan, Ya Allah masih adakah harapan pada suatu hal yang sudah PARAH sekalipun? Masah ada kah? Harapan, aku sangat berharap akan keajaibannmu Ya Allah, ujianmu sangat berat tapi disetiap firmanmu ada tersirat harapan dan hikmah di balik semua ujian itu. Ya Allah, setelah gelap ada terang, setelah malam ada pagi, tetapi setelah itu ada malam lagi, dan seterusnya tetap seperti itu sampai kau berkehendak mengubahnya.



Friday, August 27, 2010

pertama kalinya

JREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEENG.... Telah lahir blog nya Zaneta bertempat di rumah rifia pada tanggal 27 Agustus 2010 pada pukul 13.57, 
ini adalah blog dadakan saya yang baru saja fresh banget.. dibikin di rumah Rifia di atas tempat tidurnya dan sempat dilanda kebingungan dan dilema yang sangat HEBAT mau ngasi nama apa untuk blog ini.. :p
well, latar belakang aku membuat blog ini karena aku ingin mempunyai wadah untuk menuangkan bakat terpendam penulis yang ada di dalam diriku *LOL* alasan yang lebih simple adalah pengen aja punya tempat menuliskan segala duka lara dan senang serta bahagia yang terjadi dalam hidupku hahahaa..
semoga aja nih blog nggak terputus di tengah jalan... 
:D

udah lah cukup opening nya... 


dadidu