Friday, March 20, 2015

Patutkah berharap akan cinta?


Apa yang Allah SWT janjikan terhadap seorang hamba yang mematikan harapannya agar bisa mendapat Ridho –Nya?

Ya Allah, tiada ada yang berkuasa atas hati ke dua anak manusia kecuali Engkau.

Tiada ada yang tahu jalan hati manusia kecuali Engkau.

Tiada ada yang bisa menyatukan kedua anak manusia kecuali Engkau atas izin-Mu.

Apa yang patut hamba harapkan dari kebahagiaan atas nama cinta jika Engkau memurkai?
Apa yang patut hamba beri jika sesungguhnya aku hamba memiliki apa-apa?

Ya Allah, Engkaulah yang dapat membolak-balikan hati manusia. Kau buat orang yang membenci jadi mencinta dan orang yang mencinta jadi membenci. Kau buat seorang yang begitu keji menjadi begitu lembut dan kau ampuni dosa-dosanya terdahulu.

Apa kah hamba patut berharap untuk bisa hidup dengan cinta yang setiap hari hati hamba rindukan? Cinta kepada anak manusia? Ataukah Engkau cemburu terhadap cinta hamba yang ternyata tak patut dan belum waktunya?

Ya Allah, setiap kali hamba gelisah akan ini, saat itu lah hamba artikan sebagai sebuah peringatan dan nasihat dari-Mu. Bahwa selayaknya hamba tak begini.
Tiap kali masih ada rasa bersalah dan risau di hati hamba, hamba bersyukur karena perasaan bersalah dalam melakukan dosa itu merupakan sebuah nikmat. Berarti hati hamba belum membatu karena biasa saja saat melakukan dosa.

Sungguh apakah dengan mengharapkan ridho-Mu walau dengan kemurkaan manusia akan membawa hamba kepada kebaikan yang hakiki?


Apakah air mata ini merupakan sebuah kesedihan dan kerapuhan? 
Hanya karena Engkaulah hamba kuat, dan hanya kepadamulah hamba berserah diri.

No comments:

Post a Comment