Saturday, March 22, 2014

Mencintai


Mencintai bukan lah sesuatu yang aku kuasai, aku selalu butuh remedi untuk bagian yang satu itu.
Bisa dibilang aku selalu gagal mencintai, jarang sekali ada orang yang merasa dicintai oleh diriku.
Aku sering putus asa dalam berjuang mempertahankan apa yang aku cintai, aku selalu berujung lari.
Lari dari perjuangan mempertahakan sesuatu yang aku cintai..
Lari dari kenyataan yang menyakitkan yang butuh di benahi..
Lari saja dari apapun itu yg menyusahkan, kalau sudah masalah tantangan apa saja sering aku terima, tapi kalau sudah berhubungan dengan hubungan personal dg orang lain, aku pasti langsung mangkir
Aku lari dari medan perang yang sekiranya sudah tak sanggup aku menangi, aku lari dari keutuhan keluargaku yang diujung, aku selalu lari dari gelas retak yang sudah diletakan di ujung meja.

Sering aku bertanya, tak bisakah aku mencintai hanya dengan pikiran?
Tak bisakah aku mencintai dengan kepercayaan saja?
Tak bisakah aku mencintai dengan cara aku mencintai? Dengan cara yang aku mengerti?
Bagaimana agar mereka tidak pergi dariku karena mengira aku menyia-nyiakan keberadaan mereka dengan tidak menunjukan rasa bersyukur yang begitu luar biasa yang aku rasakan hanya dengan bisa melihat mereka bahagia dan masih disisiku?
Melihat orang yang aku kasihi dan cintai aman, sehat, dan cukup istirahat sudah menjadi kepuasan bagiku
Aku memang sering sekali miss dalam mengasihi, terhadap keluarga, sahabat, ataupun pacar.
Perhatian yang aku curahkan sangat sedikit, kata-kata sayang dan cinta jarang sekali terucap..

Aku harap mata ini juga tidak miss dalam memancarkan tatapan kasihnya
Aku harap bibir ini bisa menyiratkan perasaan bahagia dari senyumnya
Aku harap bahasa tubuh ini juga tidak gagal dalam menyatakan cintanya..

Aku sangat berharap, Tuhan dapat menyampaikan kepada mereka bahwa betapa besar rasa kasih dan cintaku pada mereka yang aku cintai, kepada mereka yang aku perduli.
Mungkin kata-kata tak dapat menyatakan, namun memang rapuhnya jiwa ini akan terlihat jelas jika satu saja dari mereka yang aku cintai akhirnya lelah terhadapku dan memilih untuk pergi..
Keluarga, sahabat, kekasih bisa saja diambil kapan saja dari diriku

Hahaha, mungkin ini lah penyebabnya aku lebih senang berurusan dengan hewan daripada manusia, dengan membelai mereka, mengelus mereka, memberi mereka makan yang cukup, tidak memukul mereka, tidak menyiksa, sudah bisa membuat mereka paham kalau aku bukan orang jahat dan aku menjaga keberadaan mereka agar tetap nyaman disisiku.

Kapan aku bisa mencintai dengan baik dan benar?
Kapan aku bisa membahagiakan orang yang aku cintai dengan cara yang aku mengerti?
Aku tak tau harus berbuat apa untuk bisa mempertahankan orang yang aku cinta, yang selalu aku persiapkan adalah agar  tetap bisa tegar saat ditinggakan, atau tidak usah mencintai sekalian agar tak ada yang perlu dibuktikan

“Just because someone doesn’t love you the way you want him to, doesn’t mean he doesn’t love you with everything he has. | Learned that the hard way.”
― Ika Natassa


“People are human, not some machine we can control. Main rule-nya: jangan jadiin differences itu alasan untuk ngeluarin emosi dan starting a conflict.”
― Ika NatassaTwivortiare
"Aku takut untuk dicintai, kenapa? Kerena mereka sering meminta untuk dicintai balik. Lantas masalahnya adalah aku ini takut untuk mencintai. Kenapa? Karena aku tak pandai membuktikan." - Me

No comments:

Post a Comment